1.Dianggap Korup, Peretas Anonymous Serang Website Resmi MilikVatikan
Kelompok peretas kelas atas yang menamakan dirinya Anonymous kembali beraksi. Sehari setelah para pemimpin kelas atas mereka ditangkap, mereka menyerang website resmi milik Vatikan yang dianggap korup dan terlalu ikut campur dalam urusan kenegaraan Italia.
Anonymous meretas Website resmi Vatikan dengan menulis ”Anonymous memutuskan hari ini untuk menyerbu situs Anda dalam menanggapi doktrin, peribadatan, untuk konsep absurd dan anakronistik yang organisasi profit Anda sebarkan ke seluruh dunia,”katanya.
Meski begitu, Anonymous juga menyatakan bahwa mereka bukan melawan agama Kristen atau penganutnya. “Kami melawan Gereja Apostolik Romawi yang korup,” ungkapnya.
Kelompok ini juga mengancam Vatikan akan mengalami kemunduran setelah mencampuri urusan dalam negeri Italia. Sebelumnya, Anonymous pernah mencoba untuk menyerang situs Vatikan tahun lalu namun gagal.
2. Tolak RUU Anti Kebebasan Di Internet, Anonymous Serang Tiga Web Pemerintahan Meksiko
Kelompok hacker Anonymous ternyata tidak hanya menyerang Amerika Serikat yang diketahui sebagai Negara yang membuat Undang-undang anti kebebasan di Internet, SOPA.
Kelompok peretas ini juga ternyata menyerang Negara mana saja yang mendukung Undang-undang anti kebebasan itu. Baru-baru ini yang menjadi korban adalah tiga buah webste milik pemerintah Meksiko, yakni website milik Majelis Deputi, Senat dan Kementrian Dalam Negeri Meksiko.
Meksiko diketahui tengah merancang sebuah Undang-undang yang sama dengan SOPA. Undang-undang ini akan memperketat aturan berbagi file di internet.
RUU ini diusulkan bulan lalu oleh Partai Aksi Nasional Meksiko. Menurut Anonymous, jika RUU ini disahkan maka seseorang yang mengunggah musik, video atau buku ke internet tanpa izin dari pemegang hak cipta akan dihukum.
3.Group Hacker Anonymous Hack Data Curi Data Milik Apple, Microsoft dan Pemerintah AS
Sebuah Kelompok hacker yang menamakan dirinya Anonymous kembali membuat kehebohan dengan membuat sebuah pernyataan bahwa mereka telah berhasil meretas situs Stratfor, sebuah perusahaan yang memiliki klien besar seperti Apple, Microsoft dan sejumlah lembaga penting pemerintah Amerika Serikat.
Selain menggawangi beberapa perusahan besar dan instansi pemerintahan Amerika Serikat, Stratfor sendiri merupakan salah satu perusahaan yang menawarkan jasa konsultasi soal taktis dan strategi intelijen, analis keamanan sebuah perusahaan, dan demografi politik di beberapa negara.
perusahaan asal Amerika Serikat itu memiliki beberapa klien yang amat dijaga kerahasiaannya seperti US Defense Department, US Army, Air Force, lembaga penegak hukum, kontraktor keamanan, dan perusahaan teknologi terkemuka seperti Apple dan Microsoft.
Anonymous mengaku telah berhasil mendapatkan ribuan data penting milik perusahaan yang menggunakan jasa Stratfor, termasuk data data penting milik perusahaan perusahaan raksasa seperti Apple dan Microsoft.
Anonymous juga memberikan bukti data seperti screenshot serta link khusus yang merujuk ke klien Stratfor yang bersifat sangat rahasia sebagai tanda bukti keberhasilan mereka.
4. Setelah Stratfor, Anonymous Meretas Kartu Kredit Untuk Sumbangan Sosial
Robin Hood dunia maya, mungkin itulah nama yang tepat untuk kelompok hacker Anonymous setelah sebelumya berhasil eretas server milik Stratfor, pada saat saat yang masih dipenuhi nuansa natal dan tahun baru, kelompok hacker tersebut dikabarkan sedang merencanakan untuk memberikan donasi kepada berbagai organisasi amal, hanya saja, uang yang dijadikan sumber donasi adalah dari kartu kredit orang lain.
Salah satu pengguna kartu kredit, bernama Allen Barrn mengatakan bahwa uang sejumlah USD 700 dari kartu kreditnya lenyap begitu saja, dan setelah dicek, ternyata uang di rekeningnya telah beberapa kali ditransfer kepada beberapa organisasi social tanpa sepengetahuannya.
Tentunya Ini bukan pertama kalinya kelompok hacker Anonymous menjadi berita karena kegiatan peretasannya. Misalnya pada bulan Agustus lalu, mereka merusak sebuah situs milik Departemen Pertahanan Suriah, sebagai tanggapan atas tindakan brutal yang dilakukan pemerintah pada para demonstran penentang rezim.









0 komentar:
Posting Komentar