Beberapa hari ini, pengguna internet sedikit terusik dengan konfirmasi dari kelompok peretas yang menamakan diri mereka Anonymous, mereka berencana akan melumpuhkan seluruh jaringan internet di seluruh dunia. Menurut En.Wikipedia.org, Anonymous mulai terdengar sepak terjangnya di dunia maya sejak tahun 2003 kemarin. Anonymous semakin terkenal dan kuat setelah mendapatkan support dan sokongan dari hacktivism internasional, undertaking protest, dan hackerlainnya di seluruh dunia.
Anonymous melalui account Twitternya pernah mengatakan bahwa, pada hari sabtu, hari ini, 31 Maret 2012, akan melumpuhkan seluruh jaringan internet di dunia. Mereka menamakan operasi mereka dengan sebutan 'Operation Blackout'. Sebenarnya, Operation Blackout ini telah didengungkan pada bulan Februari kemarin untuk sebagai protes terhadap SOPA atau Stop Online Piracy Act, namun gagal. Rencananya, Operation Blackout ini akan menyerang Distributed Denial of Service (DDoS) sebagai pusat 13 Domain Name System (DNS) yang terbesar dan dipakai di dunia.
Anonymous melalui account Twitternya pernah mengatakan bahwa, pada hari sabtu, hari ini, 31 Maret 2012, akan melumpuhkan seluruh jaringan internet di dunia. Mereka menamakan operasi mereka dengan sebutan 'Operation Blackout'. Sebenarnya, Operation Blackout ini telah didengungkan pada bulan Februari kemarin untuk sebagai protes terhadap SOPA atau Stop Online Piracy Act, namun gagal. Rencananya, Operation Blackout ini akan menyerang Distributed Denial of Service (DDoS) sebagai pusat 13 Domain Name System (DNS) yang terbesar dan dipakai di dunia.
Anonymous mengatakan bahwa mereka tidak akan menghancurkan atau merusak DNS tersebut, mereka hanya akan melumpuhkan sistem yang dimiliki oleh DNS. Namun, beberapa saat setelah mereka mengumumkan Operation Blackout tersebut, Anonymous meralat ucapan mereka dengan mengatakan tidak akan melumpuhkan seluruh jaringan internet, hanya akan mengacaukan jalur dalam internet saja dengan tujuan untuk mematikan cara kerja seluruh browser.
Seperti yang dirilis oleh Mashable.com, mereka juga menulis, "Setiap orang yang mengetikwww.Google.com atau url situs lainnya, maka pada tampilan layar monitor akan nampak error page. Perlu diingat, Operation Blackout adalah suatu bentuk protes, kami tidak ada maksud untuk 'membunuh' internet. Kita hanya sedikit melumpuhkannya saja, namun walaupun sedikit, akan membuat banyak orang yang kecewa akan hal tersebut".
Namun setelah melewati beberapa hari dan sampai di hari yang ditentukan, Sabtu, 31 Maret 2012,Anonymous melalui account Twitter resmi mereka @YourAnonNews menyangkal akan melumpuhkan internet pada tanggal 31 Maret ini. Mereka juga tidak pernah mengetahui istilahOperation Blackout tersebut. Dalam salah satu tweet yang mereka buat, terdapat satu tulisan yang mengatakan bahwa "Untuk apa kami melumpuhkan internet? Internet adalah tempat bermain kami...".
Menurut Dave Marcus, Director of Security Research, McAfee Labs, mengatakan, "Sehebat apapunAnonymous, melumpuhkan sebuah router dan membuat DNS server menjadi offline adalah sebuah pekerjaan yang amat sangat susah sekali, karena sistem dalam DNS berisi berbagai redundancy, security dan load-balancing yang sangat rumit". Marcus juga mengatakan bahwa Anonymous akan membutuhkan sedikitnya ratusan koneksi atau juga botnets untuk melakukan serangan tersebut.
Matthew Prince, CEO dari CloudFare, juga ikut berkomentar. Dia mengatakan, "Anonymous pernah meretas Amazon.com, dan mereka mengalami kegagalan. Melawan Amazon saja gagal, apalagi melawan DNS dunia?". Prince juga menambahkan, "Buat apa kalian (Anonymous) melakukan hal tersebut (pelumpuhan internet), tidak ada gunanya. Di dunia maya ini lebih banyak orang-orang baik daripada orang jahat, saran saya, gunakanlah keahlian Anda itu untuk tujuan yang lebih baik".
Namun, Operation Black yang dilakukan Anonymous dapat saja menjadi tindakan yang positif apabila mereka meretas semua fasilitas listrik agar lampu diseluruh dunia padam hari ini, karena tanggal 31 Maret ini bertepatan dengan dihelatnya Earth Hour 2012, yaitu hari tanpa lampu selama satu jam sehari dalam satu tahun yang dimulai pada jam 8.30 sampai 9.30 malam nanti.
Namun setelah melewati beberapa hari dan sampai di hari yang ditentukan, Sabtu, 31 Maret 2012,Anonymous melalui account Twitter resmi mereka @YourAnonNews menyangkal akan melumpuhkan internet pada tanggal 31 Maret ini. Mereka juga tidak pernah mengetahui istilahOperation Blackout tersebut. Dalam salah satu tweet yang mereka buat, terdapat satu tulisan yang mengatakan bahwa "Untuk apa kami melumpuhkan internet? Internet adalah tempat bermain kami...".
Menurut Dave Marcus, Director of Security Research, McAfee Labs, mengatakan, "Sehebat apapunAnonymous, melumpuhkan sebuah router dan membuat DNS server menjadi offline adalah sebuah pekerjaan yang amat sangat susah sekali, karena sistem dalam DNS berisi berbagai redundancy, security dan load-balancing yang sangat rumit". Marcus juga mengatakan bahwa Anonymous akan membutuhkan sedikitnya ratusan koneksi atau juga botnets untuk melakukan serangan tersebut.
Matthew Prince, CEO dari CloudFare, juga ikut berkomentar. Dia mengatakan, "Anonymous pernah meretas Amazon.com, dan mereka mengalami kegagalan. Melawan Amazon saja gagal, apalagi melawan DNS dunia?". Prince juga menambahkan, "Buat apa kalian (Anonymous) melakukan hal tersebut (pelumpuhan internet), tidak ada gunanya. Di dunia maya ini lebih banyak orang-orang baik daripada orang jahat, saran saya, gunakanlah keahlian Anda itu untuk tujuan yang lebih baik".
Namun, Operation Black yang dilakukan Anonymous dapat saja menjadi tindakan yang positif apabila mereka meretas semua fasilitas listrik agar lampu diseluruh dunia padam hari ini, karena tanggal 31 Maret ini bertepatan dengan dihelatnya Earth Hour 2012, yaitu hari tanpa lampu selama satu jam sehari dalam satu tahun yang dimulai pada jam 8.30 sampai 9.30 malam nanti.
0 komentar:
Posting Komentar