Selamat Datang, Semoga Wawasan Sobat Bertambah setelah mengunjungi blog ini

Translate

Minggu, 30 November 2014

Rangkuman Bab Materi Ulangan Akhir Semester 1 Mata Pelajaran Sejarah Kelas X


Bab 1 : Peradaban Awal Di Kepulauan Indonesia


1. Mengapa istilah praaksara lebih tepat dibandingkan dengan istilah prasejarah untuk menggambarkan kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan ?

Penggunaan kata Pra(Sebelum) Sejarah  adalah kurang tepat untuk menggambarkan kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan sehingga diubah menjadi pra (sebelum) aksara (tulisan) atau juga nir (tanpa) leka (tulisan).

2. Bagaimana secara metodologis kita dapat mengetahui kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan ?

Untuk menyelidiki zaman praaksara, para sejarawan harus menggunakan metode penelitian ilmu arkeologi dan sedikit banyak juga pada ilmu alam seperti geologi dan biologi. Ilmu arkeologi adalah bidang ilmu yang mengkaji bukti-bukti atau jejak tinggalan fisik, seperti lempeng artefak, monumen, candi dan sebagainya. Berikutnya menggunakan ilmu geologi dan percabangannya, terutama yang berkenaan dengan pengkajian usia lapisan bumi dan biologi berkenaan dengan kajian tentang ragam hayati (
biodiversitas) makhluk hidup.


3. Kapan Masa Pra Aksara Dimulai, Dan Kapan Berakhirnya Masa Pra Aksara. Mengapa demikian?

Masa pra aksara dimulai sejak manusia ada dan berakhir setelah manusia mulai mengenal tulisan. Berakhirnya masa pra aksara di setiap wilayah berbeda-beda dan penduduk di kepulauan indonesia mulai memasuki masa aksara sekitar abad ke 4 – 5 M dengan ditemukan prasasti peninggalan kerajaan tua seperti Kerajaan Kutai di Muara Kaman, Kalimantan Timur. Mesir dan Mesopotamia mengenal tulisan sejak 3000 S. M.

4. Apa saja pelajaran yang dapat kita peroleh dari belajar kehidupan
pada zaman praaksara?

Arti penting dari pembelajaran tentang sejarah kehidupan zaman pra aksara pertama-tama adalah kesadaran akan asal-usul manusia. Semakin berbudaya seseorang semakin dalam pula kesadaran kolektifnya tentang asal usul dan penghargaan terhadap tradisi. Jika tidak demikian, manusia yang melupakan budaya bangsanya akan mudah terombang ambing oleh terpaan budaya asing yang lebih kuat, sehingga dengan sendirinya kehilangan identitas diri. Jadi bangsa yang gampang meninggalkan tradisi nenek moyangnya akan mudah didikte oleh budaya dominan dari luar yang bukan miliknya.


Proses evolusi bumi dibagi menjadi beberapa periode sebagai berikut :

1
. Azoicum (Yunani: a = tidak; zoon = hewan), yaitu zaman sebelum adanya kehidupan. Pada saat ini bumi baru terbentuk dengan suhu yang relatif tinggi. Waktunya lebih dari satu milyar tahun lalu.

2.
Palaezoicum, yaitu zaman purba tertua. Pada masa ini sudah meninggalkan fosil flora dan fauna. Berlangsung kira-kira 350.000.000 tahun.

3.
Mesozoicum, yaitu zaman purba tengah. Pada masa ini hewan mamalia (menyusui), hewan amfibi, burung dan tumbuhan berbunga mulai ada. Lamanya kira-kira 140.000.000 tahun.

4.
Neozoicum, yaitu zaman purba baru, yang dimulai sejak 60.000.000 tahun yang lalu. Zaman ini dapat dibagi lagi menjadi dua tahap (Tersier dan Quarter), zaman es mulai menyusut dan makhluk-makhluk tingkat tinggi dan manusia
mulai hidup.



Peninggalan manusia purba untuk sementara ini yang paling banyak ditemukan berada di Pulau Jawa. Meskipun di daerah lain tentu juga ada. Di bawah ini akan dipaparkan beberapa penemuan penting fosil manusia di beberapa tempat.

1. Sangiran
Sangiran pertama kali ditemukan oleh P.E.C. Schemulling tahun 1864, dengan laporan penemuan fosil vertebrata dari Kalioso. Situs Sangiran berada diperbatasan Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar dan mempunyai luas delapan kilometer pada arah utara-selatan dan tujuh kilometer arah timur-barat.

Sangiran merupakan sebuah kompleks situs manusia purba dari Kala Pleistosen yang paling lengkap dan paling penting di Indonesia, dan bahkan di Asia. Lokasi tersebut merupakan pusat perkembangan manusia dunia, yang memberikan petunjuk tentang keberadaan manusia sejak 150.000 tahun yang lalu.

Pada 1934, G.H.R von Koenigswald menemukan artefak litik di wilayah Ngebung yang terletak sekitar dua km di barat laut kubah Sangiran. Artefak litik itulah yang kemudian menjadi temuan penting bagi Situs Sangiran. 
Homo erectus adalah Fosil yang di temukan di Sangiran.

Situs itu ditetapkan secara resmi sebagai Warisan Dunia pada 1996, yang tercantum dalam nomor 593 Daftar Warisan Dunia (
World Heritage List) UNESCO.

2. Trinil, Ngawi, Jawa Timur
Trinil adalah sebuah desa di pinggiran Bengawan Solo, masuk wilayah administrasi Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Eugene Dubois melakukan penggalian pada endapan alluvial Bengawan Solo. Dari lapisan ini ditemukan atap tengkorak Pithecanthropus erectus.


beberapa jenis manusia purba yang pernah hidup di zaman praaksara :

1. Jenis Megantropus
berdasarkan penelitian Von Koenigswald yang menemukan fosil rahang manusia yang berukuran besar. Meganthropus paleojavanicus artinya manusia raksasa dari Jawa. Jenis manusia purba ini memiliki ciri rahang yang kuat dan badannya tegap.
Diperkirakan makanan jenis manusia ini adalah tumbuh tumbuhan. Masa hidupnya diperkirakan pada zaman
Pleistosen Awal.

2. Jenis Pitecantropus
Didasarkan pada penelitian Eugene Dubois tahun 1890. terbentuk kerangka manusia, tetapi masih terlihat tanda-tanda kera. jenis ini dinamakan Pithecanthropus erectus, artinya manusia kera yang berjalan tegak.
Jenis ini juga ditemukan di Mojokerto, sehingga disebut
Pithecanthropus mojokertensis. Jenis manusia purba yang juga terkenal sebagai rumpun Homo erectus ini paling banyak ditemukan di Indonesia. Diperkirakan jenis manusia purba ini hidup sekitar zaman Pleistosen Tengah.

3. Jenis Homo
pertama diteliti oleh von Reitschoten di Wajak. Penelitian dilanjutkan oleh Eugene Dubois dan menyimpulkan sebagai jenis Homo. Ciri-ciri jenis manusia Homo ini muka lebar, hidung dan mulutnya menonjol. Dahi juga masih menonjol,
Bentuk fisiknya tidak jauh berbeda dengan manusia sekarang. Hidup dan perkembangan jenis manusia ini sekitar 40.000 – 25.000 tahun yang lalu. Tempat-tempat penyebarannya tidak hanya di Kepulauan Indonesia tetapi juga di Filipina dan Cina Selatan.


Homo sapiens artinya ‘manusia sempurna’ yang secara umum tidak jauh berbeda dengan manusia modern. Homo sapiens juga diartikan dengan ‘manusia bijak’ karena telah lebih maju dalam berfikir dan menyiasati tantangan alam.
Penggolongan manusia Homo sapiens dapat dikelompokkan sebagai berikut :

a. Manusia Wajak

Homo wajakensis sementara dapat disejajarkan perkembangannya dengan manusia modern awal dari akhir Kala Pleistosen. Pada tahun 1889, manusia Wajak ditemukan oleh B.D. van Rietschoten di sebuah ceruk di lereng pegunungan karst di barat laut Campurdarat, dekat Tulungagung, Jawa Timur.

b. Manusia Liang Bua

Penemuan fosil
Homo floresiensis ditemukan di sebuah gua Liang Bua oleh tim peneliti gabungan Indonesia dan Australia Pada Tahun 2004. Sebuah gua permukiman prasejarah di Flores. Liang Bua bila diartikan secara harfiah merupakan sebuah gua yang dingin. Sebuah gua yang sangat lebar dan tinggi dengan permukaan tanah yang datar, merupakan tempat bermukim yang nyaman bagi manusia pada masa praaksara.

Manusia Liang Bua ditemukan oleh Peter Brown dan Mike J. Morwood pada bulan September 2003 lalu. Temuan itu dianggap sebagai penemuan spesies baru yang kemudian
diberi nama Homo floresiensis, sesuai dengan tempat ditemukannya fosil manusia LiangBua
.
Manusia Liang Bua mempunyai ciri tengkorak yang panjang dan rendah,berukuran kecil, dengan volume otak 380 cc. Kapasitas kranial tersebut berada jauh di bawah Homo erectus (1.000 cc), manusia modern Homo sapiens (1.400 cc), dan bahkan berada di bawah volume
otak simpanse (450 cc).

Uji Kompetensi Pola Hunian

1. Mengapa manusia purba itu banyak yang tinggal di tepi sungai?

Karena air adalah kebutuhan pokok manusia dan air juga diperlukan oleh tumbuhan dan binatang maka manusia purba memilih untuk tinggal di tepi sungai karena memudahkan untuk mencari makanan.

2. Jelaskan pola kehidupan nomaden manusia purba!

Kehidupan nomaden adalah kehidupan yang berpindah-pindah tempat, mereka pindah dari satu tempat ke tempat lainnya berdasarkan faktor alam dan makanan, jika ketersediaan makanan pada suatu tempat mulai habis maka mereka pindah mencari tempat tinggal yang memiliki ketersediaan makanan lebih banyak.

3. Manusia purba juga memasuki fase bertempat tinggal sementara, misalnya di gua mengapa demikian?

Manusia purba juga memanfaatkan berbagai sumber daya lingkungan yang tersedia, termasuk tinggal di gua-gua. Mobilitas manusia purba yang tinggi tidak memungkinkan untuk menghuni gua secara menetap. Keberadaan gua-gua yang dekat dengan sumber air dan sumber bahan makanan mungkin saja dimanfaatkan sebagai tempat persinggahan sementara.

4. Apa kira-kira alasan bagi manusia purba memilih tinggal di tepi pantai?

Karena manusia purba suka menetap di alam terbuka agar memudahkan mereka mencari makanan, maka mereka memilih tinggal di tepi pantai.

Penemuan Api

Penemuan api terjadi sekitar 400.000 tahun yang lalu pada periode Homo Erectus, penemuan api memperkenalkan manusia pada teknologi membakar makanan, api juga digunakan sebagai senjata, penerangan di malam hari dan penghangat ketika cuaca dingin. Melalui pembakaran pula manusia dapat menaklukkan alam, seperti membuka lahan untuk garapan dengan cara membakar hutan.


Dari Berburu Sampai Bercocok Tanam

Masa manusia purba berburu dan meramu itu sering disebut dengan masa food gathering. Mereka hanya mengumpulkan dan menyeleksi makanan karena belum dapat mengusahakan jenis tanaman untuk dijadikan bahan makanan.

Peralihan Zaman Mesolitikum ke Neolitikum menandakan adanya revolusi kebudayaan dari food gathering menuju food producing dengan Homo sapien sebagai pendukungnya. Pada masa food producing mereka tidak hanya mengumpulkan makanan tetapi mencoba memproduksi makanan dengan bercocok tanam.

Sistem barter dan kegiatan bertani juga semakin berkembang ketika mereka sudah mulai bertempat tinggal menetap.


Sistem Kepercayaan

Mereka percaya manusia yang meninggal akan mendapatkan kebahagiaan jika mayatnya ditempatkan pada susunan batu-batu besar,Karena itulah kita mengenal dolmen, sarkofagus, menhir dan lain sebagainya.

Pada zaman megalitikum ( zaman batu besar). Mereka mendirikan bangunan batu-batu besar seperti menhir, dolmen, punden berundak, dan sarkofagus.

Kepercayaan animisme merupakan sebuah sistem kepercayaan yang memuja roh nenek
moyang.

Menurut kepercayaan dinamisme ada bendabenda tertentu yang diyakini memiliki kekuatan gaib, sehingga benda itu sangat dihormati dan dikeramatkan


Kedatangan Deutro Dan Proto Melayu

Menurut Sarasin bersaudara, penduduk asli Kepulauan Indonesia adalah ras berkulit gelap dan bertubuh kecil.

Beberapa penduduk asli Kepulauan Indonesia tersisa dan menetap di daerah-daerah pedalaman, sedangkan daerah pantai dihuni oleh penduduk pendatang. Penduduk asli itu disebut sebagai suku bangsa Vedda oleh Sarasin. Ras yang masuk dalam kelompok ini adalah suku bangsa Hieng di Kamboja, Miaotse, Yao-Jen di Cina, dan Senoi di Semenanjung Malaya.

Suku bangsa seperti Kubu, Lubu, Talang Mamak yang tinggal di Sumatra dan Toala di Sulawesi merupakan penduduk tertua di Kepulauan Indonesia.

Protomelayu diyakini sebagai nenek moyang orang Melayu Polinesia yang tersebar dari Madagaskar sampai pulau-pulau paling timur di Pasifik


Deutero Melayu merupakan ras yang datang dari Indocina bagian utara. Mereka membawa budaya baru berupa perkakas dan senjata besi di Kepulauan Indonesia. Pada akhirnya Proto dan Deutero Melayu membaur yang selanjutnya menjadi penduduk di Kepulauan Indonesia.

Sekitar 170 bahasa yang digunakan di Kepulauan Indonesia adalah bahasa Austronesia (Melayu-Polinesia)



Bab 2 Pedagang, Penguasa dan Pujangga pada Masa Klasik (Hindu-Buddha)

Lahirnya Agama Hindu

Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan Hindu di India berkaitan dengan sistem kepercayaan bangsa Arya yang masuk ke India pada 1500 S.M. Kebudayaan Arya berkembang di Lembah Sungai Indus India. Kitab suci agama Hindu disebut Weda (Veda), artinya pengetahuan tentang agama. SanusiPane dalam bukunya Sejarah Indonesia menjelaskan tentang Weda terdiri dari 4 buah kitab, yaitu:

a. Rigweda
Rigweda adalah kitab yang berisi tentang ajaran-ajaran Hindu. Rigweda merupakan kitab yang tertua dan kemungkinan muncul pada waktu bangsa Arya masih berada di daerah Punjab.

b. Samaweda
Samaweda adalah kitab yang berisi nyanyian-nyanyian pujaan yang wajib dilakukan ketika upacara agama.

c. Yajurweda
Yajurweda adalah kitab yang berisi dosa-doa yang dibacakan ketika diselenggarakan upacara agama. Munculnya kitab ini diperkirakan ketika bangsa Arya mengusai daerah Gangga Tengah.

d. Atharwaweda
Atharwaweda adalah kitab yang berisi doa-doa untuk menyembuhkan penyakit, doa untuk memerangi raksasa. Doa-doa atau mantera pada kitab ini muncul setelah bangsa Arya berhasil menguasai daerah Gangga Hilir.

Agama Hindu bersifat Politheisme, yaitu percaya terhadap banyak dewa yang masing-masing dewa memiliki peranan dalam kehidupan masyarakat. Ada tiga dewa utama dalam agama Hindu yang disebut Trimurti terdiri dari Dewa Brahma (dewa pencipta), Dewa Wisnu (dewa pelindung), dan Dewa Siwa (dewa perusak).

Urutan sistem kasta agama hindu, penggolongan ini disebut (caturwarna) :
-       Golongan Brahmana (pendeta) menduduki golongan pertama.
-       Ksatria (bangsawan, prajurit) menduduki golongan kedua.
-       Waisya (pedagang dan petani) menduduki golongan ketiga, sedangkan
-       Sudra (rakyat biasa) menduduki golongan terendah atau golongan keempat.

Lahirnya Agama Buddha

Agama Buddha lahir sekitar abad ke-5 S.M. Pembawa agama Buddha adalah Sidharta Gautama (563-486 S.M), seorang putra dari Raja Suddhodana dari Kerajaan Kosala di Kapilawastu. Sidharta Gautama dikenal sebagai Sang Buddha, artinya yang disinari.

Dalam ajaran Buddha manusia akan lahir berkali-kali (reinkarnasi). Hidup adalah samsara, menderita, dan tidak menyenangkan. Menurut ajaran Buddha, hidup manusia adalah
menderita, disebabkan karena adanya tresna atau cinta, yaitu cinta (hasrat/nafsu) akan kehidupan. Penderitaan dapat dihentikan, caranya adalah dengan menindas tresna melalui delapan jalan (astawida) yakni :
1. pemandangan (ajaran) yang benar, 2. niat atau sikap yang benar,
3. perkataan yang benar, 4. tingkah laku yang benar, 5. penghidupan (mata pencaharian) yang benar, 6. usaha yang benar, 7. Perhatian yang benar, 8. semadi yang benar.

Kerajaan Kutai

Kerajaan kutai adalah kerajaan hindu buddha pertama di indonesia
Raja : Mulawarman (Zaman Keemasan), Asmawarman (ayahnya Mulawarman), Kudungga (Kakeknya Mulawarman)
Letak : daerah Muarakaman di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
Prasasti : Yupa (Batu bertulis)

Kerajaan Tarumanegara

Tarumanegara berkembang pada awal abad ke 5 M. Sejarah tertua yang berkaitan dengan pengendalian banjir dan sistem pengairan adalah pada masa Kerajaan Tarumanegara. Untuk mengendalikan banjir dan pertanian yang diduga di wilayah Jakarta saat ini, maka Raja Purnawarman menggali sungai
Candrabaga.
Raja : Punawarman
Letak : di antara Sungai Citarum dan Cisadane.
Prasasti : 
1. Prasasti Ciareteun
Prasasti ini ditemukan di tepi Sungai Citarum di dekat muaranya yang mengalir ke Sungai Cisadane, di daerah Bogor. Pada prasasti ini dipahatkan sepasang telapak kaki Raja Purnawarman.
2. Prasati Kebon Kopi
Prasasti Kebon Kopi ditemukan di Kampung Muara Hilir, Kecamatan Cibungbulang, Bogor. Pada prasasti ini ada pahatan gambar tapak kaki gajah yang disamakan dengan tapak kaki gajah Airawata (gajah kendaraan Dewa Wisnu).
3. Prasasti Jambu
Prasasti ini ditemukan di perkebunan Jambu, Bukit Koleangkok, kira-kira 30 km sebelah barat Bogor. Dalam prasasti itu diterangkan bahwa Raja Purnawarman itu gagah, pemimpin yang termasyhur, dan baju zirahnya tidak dapat ditembus senjata musuh.
4. Prasasti Tugu
Prasasti Tugu ditemukan di Desa Tugu, Cilincing Jakarta. Prasasti ini menerangkan tentang penggalian saluran Gomati dan Sungai Candrabhaga. Mengenai nama Candrabhaga, Purbacaraka mengartikan candra = bulan = sasi. Candrabhaga menjadi sasibhaga dan kemudian menjadi Bhagasasi - bagasi, akhirnya menjadi Bekasi.
5. Prasasti Pasir Awi
Prasasti Pasir Awi ditemukan di daerah Bogor.
6. Prasasti Muara Cianten
Prasasti Muara Cianten ditemukan di daerah Bogor.
7. Prasasti Lebak
Prasasti Lebak ditemukan di tepi Sungai Cidanghiang, Kecamatan Muncul, Banten Selatan. Prasasti ini menerangkan tentang keperwiraan, keagungan, dan keberanian Purnawarman sebagai raja dunia.


Kerajaan Kalingga

Nama Kalingga berasal dari Kalinga, nama sebuah kerajaan di India Selatan.

Kerajaan Kalingga berkembang kira-kira abad ke-7 - ke-9 M.
Ratu : Ratu Sima (674 Masehi)
Letak : Jawa Tengah, di Kecamatan Keling, sebelah utara Gunung Muria.
Prasasti : Prasasti Tuk Mas di lereng Gunung Merbabu.

Kerajaan Kalingga mengalami kemunduran kemungkinan akibat serangan Sriwijaya yang menguasai perdagangan. Serangan tersebut mengakibatkan pemerintahan Kijen menyingkir ke Jawa bagian timur atau mundur ke pedalaman Jawa bagian tengah antara tahun 742 -755 M.

Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya mulai berkembang pada abadke-7.

Raja : Dapunta Hyang (Pertama), Balaputradewa(putra dari Raja
Samarotungga dengan Dewi Tara dari Sriwijaya.) (Raja terkenal dan memimpin pada abad ke 9 M), Sri Sudamaniwarmadewa (990 M), Marawijayottunggawarman (Penerus dan putera dari Sri Sudamaniwarmadewa)

Letak : pusat Kerajaan Sriwijaya adalah di Palembang, di dekat pantai dan di tepi Sungai Musi. Ketika pusat Kerajaan Sriwijaya di Palembang mulai menunjukkan kemunduran, Sriwijaya berpindah ke Jambi.

Prasasti :
1. Prasasti Kedukan Bukit
Prasasti Kedukan Bukit ditemukan di tepi Sungai Tatang, dekat Palembang. Prasasti ini berangka tahun 605 Saka (683 M). Isinya antara lain menerangkan bahwa seorang bernama Dapunta Hyang mengadakan perjalanan suci (siddhayatra) dengan menggunakan perahu. Ia berangkat dari Minangatamwan dengan membawa tentara 20.000 personil.
2. Prasasti Talang Tuo
Prasasti Talang Tuo ditemukan di sebelah barat Kota Palembang di daerah Talang Tuo. Prasasti ini berangka tahun 606 Saka (684 M). Isinya menyebutkan tentang pembangunan sebuah taman yang disebut Sriksetra. Taman ini dibuat oleh Dapunta Hyang Sri Jayanaga.
3. Prasasti Telaga Batu
Prasasti Telaga Batu ditemukan di Palembang. Prasasti ini tidak berangka tahun. Isinya terutama tentang kutukan- kutukan yang menakutkan bagi mereka yang berbuat kejahatan.
4. Prasasti Kota Kapur
Prasasti Kota Kapur ditemukan di Pulau Bangka, berangka tahun 608 Saka (656 M). Isinya terutama permintaan kepada para dewa untuk menjaga kedatuan Sriwijaya, dan menghukum setiap orang yang bermaksud jahat.
5. Prasasti Karang Berahi
Prasasti Karang Berahi ditemukan di Jambi, berangka tahun 608 saka (686 M). Isinya sama dengan isi Prasasti Kota Kapur.Beberapa prasasti yang lain, yakni Prasasti Ligor berangka tahun 775 M ditemukan di Ligor, Semenanjung Melayu, dan Prasasti Nalanda di India Timur. Di samping prasasti-prasasti tersebut, berita Cina juga merupakan sumber sejarah Sriwijaya yang penting. Misalnya berita dari I-tsing, yang pernah tinggal di Sriwijaya.

Perkembangan Kerajaan Sriwijaya :
a.    Letak geografis di kota Palembang
b.    Runtuhnya Kerajaan Funan di Vietnam akibat serangan Kamboja

Penyebab Sriwijaya Mengalami Kemunduran :
a.    Keadaan sekitar Sriwijaya berubah, tidak lagi dekat dengan pantai. Hal ini disebabkan aliran Sungai Musi, Ogan, dan Komering banyak membawa lumpur. Akibatnya. Sriwijaya tidak baik untuk perdagangan.
b.    Banyak daerah kekuasaan Sriwijaya yang melepaskan diri. Hal ini disebabkan terutama karena melemahnya angkatan laut Sriwijaya, sehingga pengawasan semakin sulit.
c.    c.Dari segi politik, beberapa kali Sriwijaya mendapat serangan dari kerajaan-kerajaan lain. Tahun 1017 M Sriwijaya mendapat serangan dari Raja Rajendracola dari Colamandala, namun Sriwijaya masih dapat bertahan. Tahun 1025 serangan itu diulangi, sehingga Raja Sriwijaya, Sri Sanggramawijayattunggawarman ditahan oleh pihak Kerajaan Colamandala. Tahun 1275, Raja Kertanegara dari Singhasari melakukan Ekspedisi Pamalayu. Hal itu menyebabkan daerah Melayu lepas. Tahun 1377 armada angkatan laut Majapahit menyerang Sriwijaya Serangan ini mengakhiri riwayat Kerajaan Sriwijaya.

Kerajaan maritim adalah kerajaan yang mengandalkan perekonomiannya dari kegiatan perdagangan dan hasil-hasil laut.


Kerajaan Mataram Kuno

Mataram Kuno berdiri pada pertengahan abad ke-8 di Jawa bagian tengah.
Raja : Sanna, Sanjaya 717 - 780 M(putra Sanaha, saudara perempuan dari Sanna.), Rakai Panangkaran (julkan = permata dari Dinasti Syailendra )(Putra Sanjaya)
Letak : Belum dapat dipastikan (Ada yang menyebutkan pusat kerajaan di Medang dan terletak di Poh Pitu. Sementara itu letak Poh Pitu sampai sekarang belum jelas.)
Prasasti : Prasasti Canggal, Prasasti Kalasan, Prasasti Klura, Prasasti Kedu atau
Prasasti Balitung.
Candi : (Buddha : Candi Ngawen, Mendut, Pawon dan Borobudur.) (Hindu : Candi Dieng Candi Gedongsongo, Candi Bima, Puntadewa, Arjuna, dan Semar)

Candi Borobudur didirikan oleh Raja Samaratungga dari dinasti Syailendra pada abad ke-9. Candi itu terletak di antara dua bukit, tepatnya di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Bangunan ini dinamai Bhumisambharabhudara yang artinya adalah bukit peningkatan kebijakan setelah melampaui sepuluh tingkat Boddhisattwa.

artikel lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar

Sahabat Emperor